Tana Toraja – Panitia Tes Kompetensi Akademik (TKA) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja mematangkan seluruh persiapan akhir dengan menggelar simulasi total atau gladi bersih selama dua hari penuh, dimulai pada hari ini (27/10/2025). Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada kendala teknis maupun non-teknis sebelum pelaksanaan TKA utama yang dijadwalkan pada 3–4 November 2025 mendatang.
Gladi bersih yang diikuti oleh 74 siswa Kelas XII ini menjadi krusial. Tujuannya bukan hanya sekadar menguji coba perangkat keras seperti komputer dan jaringan, tetapi juga melatih kesiapan mental dan adaptasi siswa terhadap sistem ujian berbasis komputer (CBT) yang akan mereka hadapi.
TKA sendiri merupakan gerbang penting bagi lulusan SMA/MA/SMK karena hasil tes ini akan digunakan sebagai salah satu komponen pertimbangan utama dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2026.
Fokus Utama: Eliminasi Kendala Teknis dan Adaptasi Sistem
Ketua Panitia TKA MAN Tana Toraja, Arwindira Wandanu Putra, menjelaskan bahwa fokus utama dari gladi bersih ini adalah sinkronisasi dan verifikasi data serta perangkat ujian.
“Kami tidak ingin ada kejutan di hari-H. Selama dua hari ini, 74 siswa Kelas XII kami akan menjalani simulasi penuh, mulai dari proses login hingga submit jawaban. Kami pastikan setiap unit komputer berfungsi optimal, jaringan internet stabil, dan yang terpenting, siswa benar-benar terbiasa dengan format soal dan manajemen waktu,” tegasnya.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) sendiri merupakan asesmen baru yang bertujuan mengukur kompetensi mata pelajaran dengan penekanan pada kemampuan penalaran, berpikir kritis (Higher Order Thinking Skills/HOTS), dan pemecahan masalah. Ini berbeda dengan ujian nasional tradisional yang cenderung mengukur penguasaan materi melalui hafalan. Untuk jenjang SMA/MA, materi TKA meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, serta dua mata pelajaran pilihan sesuai peminatan siswa.
Milenial dan Gen Z Butuh Kesiapan Digital
Bagi generasi milenial dan Gen Z yang merupakan digital native, tantangan dalam TKA terletak pada adaptasi dengan tekanan waktu dan ketelitian dalam format digital. Gladi bersih ini menjadi arena latihan penting untuk mengasah manajemen waktu secara efektif, mengingat durasi pengerjaan yang ketat di setiap sesi.
Selama proses gladi, para proktor dan teknisi dari MAN Tana Toraja akan memantau ketat alur ujian. Setiap kendala, mulai dari troubleshooting ringan pada keyboard hingga masalah server, akan langsung dicatat dan diperbaiki. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan ujian yang semulus mungkin, sehingga siswa dapat fokus sepenuhnya pada soal tanpa terdistraksi oleh masalah teknis.
Pelaksanaan gladi bersih ini juga sejalan dengan jadwal nasional TKA 2025 yang menetapkan periode gladi bersih antara 27–30 Oktober 2025, sebelum pelaksanaan resmi TKA Gelombang 1 pada 3–4 November 2025. Dengan sisa waktu yang makin menipis, persiapan yang dilakukan MAN Tana Toraja ini menunjukkan keseriusan pihak sekolah dalam memastikan siswa-siswi mereka siap bersaing di kancah nasional untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi.(An)


