Supervisi dan Monitoring 13 KUA di Tana Toraja: Mengawal Layanan Umat dari Dekat

Makale,(Humas Bimas Islam Tator)— Dalam langkah nyata untuk memastikan kualitas layanan keagamaan tetap berjalan sesuai standar,  tim Supervisi dan monitoring Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja melaksanakan supervisi dan monitoring terhadap 13 Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di wilayah Kabupaten Tana Toraja. Kegiatan ini dilaksanakan 8(delapan) hari kerja, sejak akhir Juni sampai awal Juli 2025.

Langkah ini bukan sekadar rutinitas birokrasi. Di baliknya ada semangat pengawasan yang bertanggung jawab, evaluasi yang jujur, dan penguatan terhadap lembaga terdepan dalam pelayanan umat.

Tim supervisi dari Seksi Bimas Islam hadir langsung memeriksa, mendengar dan menilai ke tiap KUA, mulai dari kecamatan Bittuang hingga Bonggakaradeng. Tim Bimas Islam tidak hanya duduk di balik meja, tetapi menyapa para penghulu, kepala KUA, penyuluh hingga staf administrasi. Seluruh aspek layanan menjadi perhatian: mulai dari pencatatan nikah, pembinaan keluarga sakinah, penyuluhan agama, hingga program revitalisasi KUA.

“Supervisi bukan mencari kesalahan, melainkan mencari ruang untuk perbaikan,” ujar Haji Arifuddin Selaku Kepala Seksi Bimas Islam Tator. “Kami ingin KUA menjadi institusi yang dipercaya, profesional, dan hadir dalam setiap fase kehidupan umat.”

Catatan Lapangan: Harapan dan Tantangan
Selama delapan hari kerja, berbagai catatan strategis berhasil dikumpulkan. Beberapa KUA menunjukkan inovasi pelayanan digital yang layak diapresiasi. Ada pula yang menghadirkan program konsultasi keluarga berbasis komunitas. Namun, tantangan tetap ada: keterbatasan SDM, infrastruktur yang belum merata, serta kebutuhan akan pelatihan teknis berkelanjutan.

Supervisi Juga menyasar langsung terhadap Kedisiplinan pegawai, Pelaksanaan program prioritas Kementerian Agama, Pemanfaatan anggaran, Dan inovasi pelayanan berbasis digital.

“Saya sangat berharap dengan adanya Penyuluh dan Penghulu yang berjiwa muda dengan semangat yang masih segar dapat membawa perubahan dan peningkatan ke arah yang lebih baik dalam tupoksinya masing-masing, dedikasi luar biasa sangat kami harapkan” Ungkap Kepala Seksi Bimas Islam dalam pernyataannya.

Kegiatan ini bukan akhir, tapi justru awal dari proses panjang peningkatan mutu layanan. Laporan hasil supervisi akan ditindaklanjuti dengan pembinaan teknis, pelatihan, dan rekomendasi program prioritas.

Di tengah dinamika zaman, KUA bukan sekadar pencatat akad, tapi pengawal nilai-nilai keluarga, harmoni sosial, dan kedamaian batin umat. Maka jangan kita biarkan mereka berjalan sendiri. Karena pelayanan yang bermakna tak lahir dari sistem yang jauh, tapi dari tangan yang mengulurkan bantuan dan tepat di saat dibutuhkan.(AS)