Makale, Humas Tana Toraja – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen, yang resmi dibuka pada Kamis, 22 Mei 2025, di Aula Kemenag Tana Toraja.
Sebanyak 30 orang guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) mengikuti kegiatan ini, yang terdiri dari 20 guru dari lingkup Kementerian Agama dan 10 guru dari lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja. Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Kristen, Arius Damarto Rombeallo, dalam laporan panitianya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap kebijakan pendidikan daerah, serta membekali mereka dengan keterampilan dalam tata kelola pendidikan dan digitalisasi administrasi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Toraja, Andarias Lebang, yang juga akan tampil sebagai narasumber, membawakan materi mengenai Kebijakan Pemerintah Daerah Tana Toraja di Bidang Pendidikan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja, H. Usman Senong, dalam sambutannya menekankan pentingnya disiplin, efisiensi waktu, serta peningkatan kompetensi digital di kalangan guru PAK. Beliau mengingatkan peserta agar tidak lagi mempertahankan budaya lama yang tidak produktif.
“Teman-teman guru, saya berharap budaya lama yang kurang disiplin dapat kita tinggalkan. Bila narasumber sudah hadir, seharusnya peserta juga sudah siap. Waktu yang tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi tidak efisien,” tegasnya.
Dalam konteks pengawasan dan penilaian kinerja, H. Usman Senong juga menyoroti penggunaan aplikasi SIELKA (Sistem Informasi Elektronik Laporan Kinerja ASN) yang diterapkan oleh Kemenag Tana Toraja. Aplikasi ini merekam laporan kerja secara real-time dan real-location, sehingga membutuhkan kedisiplinan dalam pelaporan.
“Masih sering terjadi laporan kinerja yang diisi dari rumah, padahal seharusnya dilakukan di sekolah. Akibatnya jam dan lokasi menjadi tidak sesuai. Hal ini memengaruhi integritas laporan,” jelasnya.
Beliau mengingatkan bahwa kinerja ASN, termasuk guru, tidak hanya perlu ditunjukkan melalui kerja nyata, tetapi juga dibuktikan secara administratif melalui laporan yang akurat.
“Mohon Bapak-Ibu guru berupaya maksimal dalam menjalankan tugas mengajar. Jangan sampai laporan kinerja menunjukkan hasil yang buruk karena kelalaian kita sendiri,” ujarnya.
Menutup sambutannya, H. Usman Senong mengajak para guru untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan era digital.
“Di era digital ini, tidak ada lagi guru yang mengatakan, ‘saya sudah tua, tidak perlu buka internet.’ Kita semua harus tetap belajar dan berkembang,” pungkasnya.
Kegiatan pembinaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Kristen di Tana Toraja, serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung transformasi pendidikan berbasis teknologi dan nilai-nilai profesionalisme ASN. (AP)
Foto: IT