Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja mengadakan Kegiatan Pembinaan Penghulu/Kepala KUA dan Penyuluh Fungsional serta Penyuluh PPPK

Makale, Humas Bimas Islam Kemenag Tana Toraja—Kepala Kasi Bimas Islam Haji Arifuddin pada tanggaal 29 Agustus 2024 membuka acara Pembinaan Penghulu/ Kepala KUA dan Penyuluh Kabupaten Tana Toraja, beliau berharap agar peserta senantiasa dapat fokus menerima arahan dalam mengikuti pembinaan ini.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja Bapak Haji Usman Senong  menekankan 3(tiga) aspek utama yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan tugas Penghulu/Kepala KUA dan Penyuluh.

Pertama Objek Binaan, Beliau menggarisbawahi pentingnya penyuluh agama dalam meningkatkan kualitas pembinaan terhadap masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus. Objek binaan ini mencakup kelompok masyarakat yang memerlukan pendampingan dalam aspek keagamaan dan sosial. Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis data, diharapkan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat dapat meningkat.

Kedua Program Kerja Penyuluh, dalam arahannya, Kepala Kantor Kementerian Agama meminta para penyuluh untuk merancang dan melaksanakan program kerja yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Program kerja ini harus mencakup pendidikan agama yang bersifat inklusif dan responsif terhadap dinamika sosial yang ada. Bapak Haji Usman Senong juga menekankan pentingnya evaluasi rutin untuk memastikan efektivitas program yang dilaksanakan, hal ini untuk lebih mengetahui sejauh mana hasil kinerja penyuluh di lapangan.

Ketiga yakni mengenai tugas dan fungsi kepenghuluan, beliau berharap agar setiap penghulu memperhatikan pondasi dasar dari tugas pokok dan fungsi sebagai seorang penghulu di tengah masyarakat Tana Toraja pada khususnya

Hadir pula pada kesempatan ini Haji Tamrin Lodo selaku Kasubag TU Kemenag Tana Toraja memberikan arahan bahwa setiap penyuluh harus semaksimal mungkin melaksanakan dan menampakkan kinerjanya sdrta diaplikasikan dalam bentuk program kerja yang terarah dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat sekarang.

Pada sesi pembinaan ini Hadir memberikan pemaparan Haji Hadrayani sebagai Penyelenggara Zakat dan Wakaf mengenai Pentingnya memperhatikan Akta Ikrar Wakaf (AIW)  bagi setiap KUA. Pembinaan juga meliputi pengelolaan tanah wakaf yang merupakan salah satu aset penting bagi umat Islam. Beliau mendorong para penghulu dan kepala KUA untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan tanah wakaf. Ditekankan bahwa tanah wakaf harus dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan bertanggung jawab untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Sebagi Kesimpulan Haji Arifuddin mengingatkan pentingnya sinergi antara penyuluh, penghulu, dan kepala KUA dalam melaksanakan tugas mereka. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan berbagai program dan kebijakan dapat diimplementasikan secara efektif untuk kemajuan umat.

Akhir Kata Peserta diharapkan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui pembinaan yang berkelanjutan. Diharapkan, dengan arahan dan dukungan dari Kepala Kantor Kementerian Agama, seluruh pihak terkait dapat bekerja lebih optimal dalam memenuhi kebutuhan umat.

Berita ini diharapkan memberikan gambaran jelas mengenai upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan di bidang keagamaan. Sekian dan Terima Kasih(AS)