Makale, Humas Bimas Kristen Tana Toraja – Sebanyak 37 guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dari berbagai kecamatan, yakni Makale, Makale Utara, Makale Selatan, Rantetayo, Kurra, Simbuang, dan Mappak, mengikuti Workshop Penyusunan Silabus dan Modul Ajar Penguatan Moderasi Beragama yang berlangsung pada 18-19 Maret 2025 di UPT SD Kristen Makale 1.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun silabus dan modul ajar yang berorientasi pada penguatan moderasi beragama serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moderasi dalam pendidikan. Workshop ini dibuka oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja Arius Damarto Rombeallo, M.Th, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendidikan yang inklusif dan toleran bagi peserta didik.
Selama dua hari, peserta mendapatkan berbagai materi, yang didampingi dan dibimbing langsung oleh Pendamping Guru Pendidikan Agama Kristen yaitu Luther, S.Th, Asenat Jusuf Pole, S.PAK dan Rithayani Layuk, S.Th dengan memberikan penjelasan langkah-langkah dalam:
Penyusunan Silabus Penguatan Moderasi Beragama
Penyusunan Modul Ajar Penguatan Moderasi Beragama
Revisi Rencana Hasil Kerja (RHK)
Teknik Pemanfaatan Digitalisasi Layanan Kementerian Agama
Kegiatan ini berlangsung dalam format penyampaian materi, diskusi kelompok, serta presentasi hasil diskusi. Guru-guru secara aktif berdiskusi dan menyusun silabus serta modul ajar yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing.
Setelah mengikuti workshop ini, para peserta menyatakan bahwa mereka telah memahami konsep penguatan moderasi beragama serta telah menyusun silabus dan modul ajar sesuai dengan tujuan kegiatan. Selain itu, kesadaran mereka terhadap pentingnya moderasi beragama dalam pendidikan juga semakin meningkat.
Sebagai tindak lanjut, peserta menyarankan agar dilakukan pendampingan lanjutan guna memastikan implementasi moderasi beragama dalam pembelajaran di sekolah. Selain itu, diperlukan evaluasi terhadap kualitas silabus dan modul ajar yang telah disusun untuk memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang moderasi beragama.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan damai, sesuai dengan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dalam kehidupan beragama.(DNK)