Makale, Humas MAN Tana Toraja – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H. Wahyuddin Hakim, menyampaikan materi terkait perkembangan kurikulum dari masa ke masa dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang digelar oleh MAN Tana Toraja di Hotel Grand Metro 2, Toraja, hari ini (18/1/2025).
Dalam paparannya, H. Wahyuddin Hakim menjelaskan kelebihan dan kekurangan kurikulum yang telah diterapkan di madrasah, sekaligus mengajak para guru untuk menerima perubahan sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan.
“Perubahan kurikulum ini, teman-teman sekalian, mesti dipandang sebagai sesuatu yang wajib supaya kita tidak saling menjelekkan. Kita sepakati bahwa perubahan itu harus dipandang sebagai proses yang dinamis. Tidak boleh tidak, karena perubahan itu perlu demi peningkatan mutu pendidikan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang kurikulum oleh setiap guru, terutama di era modern yang penuh dengan perubahan cepat. “Semua guru harus paham tentang kurikulum, tentunya dengan pendekatan masa depan, di mana saat ini perubahan sangatlah cepat,” ujarnya.
Lebih jauh, Wahyuddin mengingatkan para guru untuk fokus pada pendekatan yang humanis dalam mengajar. Menurutnya, yang akan selalu dikenang oleh siswa bukan hanya materi pelajaran, tetapi juga bagaimana seorang guru memperlakukan mereka.
“Ada satu hal yang saya ingin ingatkan kepada bapak ibu, bahwa yang akan diingat oleh siswa itu setelah kita tiada atau setelah puluhan tahun bukanlah materi pelajaran, tapi bagaimana guru memperlakukan mereka,” katanya dengan penuh makna.
Dalam kesempatan yang sama, Wahyuddin menyampaikan pesan Menteri Agama kepada seluruh guru, yang mengingatkan pentingnya peran mereka sebagai garda terdepan dalam pendidikan madrasah.
“Pesan Pak Menteri kepada seluruh guru perlu diingat: kita ini adalah garda terdepan, pejuang yang menjadi penyambung lidah dan tingkah laku Kementerian Agama. Mohon dilayani dengan baik siapa pun yang datang di madrasah kita,” katanya.
Mengakhiri pemaparannya, Wahyuddin menegaskan nilai kemuliaan profesi guru. “Guru itu mulia, amalnya itu jariyah,” ujarnya, memberi semangat kepada para guru untuk terus berdedikasi dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Kegiatan MGMP ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para guru untuk memperkuat pemahaman mereka tentang perubahan kurikulum, sehingga mampu menghadirkan pendidikan yang relevan dan berkualitas bagi siswa madrasah. (An)